MEMBACA Surat Pembaca dari Sdr. Kasmadi ("Pikiran Rakyat" 24 Oktober 2004) saya perlu menguraikan pengalaman saya tentang diabetes.
Saya adalah pengajar di Program Studi Teknik Industri Universitas Islam Bandung. Saya mulai menderita diabetes sejak tahun 2002, dan komplikasinya membuat penglihatan saya terganggu sehingga saya tidak bisa mengajar sejak bulan Februari 2003.Setelah mendengar tentang kefir, saya menghubungi pembuat/peneliti kefir, yang kemudian datang ke rumah saya pada bulan April 2004. Setelah melihat kondisi saya (yang tidak dapat mengenali orang dari jarak 1 meter), saya dianjurkan untuk meminum kefir utama (berwarna putih dan kental, dengan rasa seperti yoghurt) dan kefir bening. Dalam sehari saya mengonsumsi 3 gelas kefir utama dan 2 gelas kefir bening selama kurang lebih satu bulan.
Pelan-pelan kondisi tubuh saya membaik, seiring dengan penglihatan saya juga makin jelas. Tiga bulan setelah mengonsumsi kefir, saya sudah dapat membaca dengan kacamata plus 4, dan sudah dapat mengendarai mobil lagi, serta kembali mengajar di Unsiba sejak Agustus 2004. Saat ini saya mengonsumsi 2 gelas kefir utama dan 1 gelas kefir bening sehari.
Berdasarkan keterangan yang saya terima, hal penting tentang kefir:
1. | Kefir adalah pangan probiotik, yaitu susu murni yang difermentasi dengan kefir grains, yang berfungsi sebagai sumber gizi yang lengkap, dan membantu terjadinya metabolisme tubuh secara baik. |
2. | Kefir bening adalah bagian dari kefir yang sebagian komponen probiotik, dan komponen lain yang tidak larut dikeluarkan. Kefir ini sangat cepat diserap oleh tubuh dan sangat mudah masuk dalam proses metabolisme.</td> |
3. | Pada prinsipnya kefir adalah makanan, namun juga memiliki khasiat penyembuhan. |
halIr. Dadang Suchyar
Gg. Pelita No. 405/187B
Cijerah Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar