JAKARTA, KOMPAS.com — Gaya hidup perkotaan yang sibuk, pola hidup tidak sehat, istirahat tidak teratur, dan pola konsumsi yang juga tidak sehat membuat orang mudah terserang penyakit. Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, probiotik sangat diperlukan.
Probiotik atau bakteri baik, jika jumlahnya memadai, yakni sekitar satu juta hingga satu triliun, akan memiliki perang yang sungguh luar biasa. Bakteri baik akan menghasilkan antibiotika alami yang menjaga keutuhan dinding usus, proses metabolisme, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
"Sistem pencernaan merupakan bagian dari sistem imun manusia, dengan 80 persen sistem imun manusia berada dalam saluran cerna. Sebagian besar penyakit juga masuk dari sistem pencernaan. Itu sebabnya keseimbangan flora dalam usus harus dijaga," kata dr Ari Fahrial Syam, konsultan lambung dan pencernaan dari RS.MH.Thamrin, Jakarta.
Keseimbangan komunitas mikroba dalam saluran cerna sangat dipengaruhi oleh genetik dan gaya hidup. Gaya hidup itu termasuk perilaku makan dan kebersihan seseorang, kondisi kesehatan, terapi obat-obatan khususnya antibiotik, serta usia.
Saluran cerna yang banyak didominasi bakteri jahat akan dipenuhi berbagai jenis racun, senyawa pembusuk, dan karsinogen yang dihasilkan bakteri jahat. "Ini berdampak negatif bagi kesehatan, dari yang ringan, seperti turunnya daya tahan tubuh, infeksi penyakit, sembelit, hingga kanker kolon," tambah dr Ari.
Kesehatan saluran cerna dapat dijaga dengan manipulasi melalui pengaturan diet yang mengandung prebiotik, probiotik, atau kombinasi keduanya.
Probiotik atau bakteri baik, jika jumlahnya memadai, yakni sekitar satu juta hingga satu triliun, akan memiliki perang yang sungguh luar biasa. Bakteri baik akan menghasilkan antibiotika alami yang menjaga keutuhan dinding usus, proses metabolisme, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
"Sistem pencernaan merupakan bagian dari sistem imun manusia, dengan 80 persen sistem imun manusia berada dalam saluran cerna. Sebagian besar penyakit juga masuk dari sistem pencernaan. Itu sebabnya keseimbangan flora dalam usus harus dijaga," kata dr Ari Fahrial Syam, konsultan lambung dan pencernaan dari RS.MH.Thamrin, Jakarta.
Keseimbangan komunitas mikroba dalam saluran cerna sangat dipengaruhi oleh genetik dan gaya hidup. Gaya hidup itu termasuk perilaku makan dan kebersihan seseorang, kondisi kesehatan, terapi obat-obatan khususnya antibiotik, serta usia.
Saluran cerna yang banyak didominasi bakteri jahat akan dipenuhi berbagai jenis racun, senyawa pembusuk, dan karsinogen yang dihasilkan bakteri jahat. "Ini berdampak negatif bagi kesehatan, dari yang ringan, seperti turunnya daya tahan tubuh, infeksi penyakit, sembelit, hingga kanker kolon," tambah dr Ari.
Kesehatan saluran cerna dapat dijaga dengan manipulasi melalui pengaturan diet yang mengandung prebiotik, probiotik, atau kombinasi keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar