Kanker nasofaring (KNF) merupakan kanker yang terdapat pada nasofaring, berada di antara belakang hidung dan esofagus. Kanker itu merupakan tumor ganas daerh kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia. Hampir 60% tumor ganas dan leher merupakan KNF, diikuti tumor ganas hidung dan sinus paranasal (18%), laring (16%), serta tumor tumor ganas rongga mulut, tonsil dan hipofaring dalam persentasi rendah.
Gejala kanker Nasofaring (KNF) dapat dibagi menjadi 4 (empat) kelompok.
Gejala kanker Nasofaring (KNF) dapat dibagi menjadi 4 (empat) kelompok.
- Gejala nasofaring berupa hidung mimisan (keluar darah dari hidung). Atau hidung tersumbat, jika kanker masih dalam stadium dini.
- Gejala telinga yang merupakan gejala dini yang timbul karena telinga tersumbat oleh tumor yang berada didekat tuba eustachius (saluran penghubung antara hidung dan telinga). Gejala berdenging atau berdengung, rasa tidak nyaman di telinga dan nyeri. Pendengaran nya juga bisa kurang.
- Gejala mata dn syaraf yang dapat terjadi sebagai gejala lanjut, karena nasofaring berhubungan dekat dengan rongga tengkorak tempat lewat nya syaraf otak. Gejala bisa terjadi rasa nyeri kepala, nyeri di bagian leher dan wajah (neuralgia trigeminal), pandangan kabur dan penglihatan ganda (diplopia).
- Gejala metastasis atau menyebar di leher. Bisa berupa membengkak di leher , karena terjadi nya pembengkakan kelenjar getah bening.
Umumnya, kanker disebabkan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol. Kanker dapat juga timbul kerena factor keturunan (genetic), lingkungan dan virus. KNF bisa juga, disebabkan karena ada nya perkembangan sel kanker yang tidak terkontrol dibagian naso faring. Namun pada banyak kasus, nasofaring carsinoma disebabkan ada nya factor keturunan (genetic). Faktor risiko penyebab KNF antara lain, makan makanan asin. Pada banyak kasus di Tiongkok, nasofaring carsinoma disebabkan konsumsi ikan asin. Selain itu, disebabkan bumbu masak tertentu.
Selain itu, penyebab kanker nasofaring adalah virus. Beberapa virus menimbulkan tanda dan gejala seperti demam serta dapat menimbulkan KNF. Umum nya penyebab adalah virus EBV. Faktor lain adalah keturunan. Bilamana dalam keluarga terdapat riwayat kanker, terutama nasofaring, besar kemungkinan seseorang dalam keluarga untuk terkena KNF. Merokok dan konsumsi alkohol memperbesar risiko timbul nya kanker.
KNF merupakan kanker nomor ke 4 (Empat) terbesar setelah kanker mulut rahim, payudara dan kulit. Karena tempat dibelakang hidung, kanker sulit dideteksi dini, tetapi bisa pakai CT-Scan dengan biaya yang sangat mahal . Saat ini, angka kejadian kanker di Indonesia mencapai 6.2 per 100,000 penduduk.
Dimasing masing rumah sakit di Jakarta, ditemukan 120 sampai 150 kasus setiap tahun. Rata2, penderita KNF berusia 40-55 tahun. Namun, sekarang sudah banyak anak2 terkena penyakit tersebut. Ironis nya, mereka cenderung tidak terselamatkan kerena cepat nya pertumbuhan sel kanker dan deteksi yang terlambat.
Hal yang harus dilakukan agar terhindar dari KNF adalah mempertahankan daya tahan tubuh, hidup dilingkungan yang sehat, cara diet yang sehat dan hindari makanan yang mengandung pengawat.
Jangan menunggu ada nya keluhan. Periksakan diri anda segera ! Umum nya pengobatan nya ada 2 cara:
- Cara Barat (Kemoterapi + Radiasi). Dimana tumor nya akan dimusnahkan dengan sinar radiasi dan sel kanker nya akan dibunuh dengan cara msukan obat kedalam tubuh pasien. Tentu dengan cara ini ada efek samping nya.
- Cara Timur (Herbal therapi). Dengan cara konsumsi ramuan alam baik dari tiongkok maupun jamu2 Indonesia. Akan meningkatkan daya tahan tubuh menetralkan racun dan memperkuat proses terapi kanker, detoksifikasi sel2 kanker dan juga bisa dibantu dengan terapi akupunktur.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang memrlukan.
Penulis adalah penderita KNF sendiri dan sudah sembuh normal. Silahkan sms / email, bilamana ada pertanyaan.
Joseph E. F
Email : efpau@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar