Sebagai penderita diabetes karena genetika, kondisi saya sangat menyedihkan selama 16 tahun terakhir. Berat badan saya semula 65 kg hanya tinggal 45 kg (keluhan banyak orang yang sudah menderita diabetes banyak mengalami komplikasi). Meski saya selalu disiplin minum obat dan periksa ke dokter serta melakukan senam pernapasan, komplikasi tetap terjadi; pengelihatan kabur, impotensi, nyeri sekujur tubuh dan telapak kaki terasa tebal. Ini merupakan cerita umum penderita diabetes.
Saat itu sedang heboh suatu buah berkhasiat obat, dan saya coba mengkonsumsinya. Bulan ke-1, saya tidak merasakan adanya perubahan, malah kadar gula darah naik dari 481 ke 487 reduksi urine (red ur) (+ + +). Bulan kedua, gula darah naik ke 498 red ur (+ + +) dan segala keluhan tetap ada.
Ada heboh lain minyak nabati yang juga berkhasiat obat, saya pun tidak ketinggalan mengkonsumsinya. Dalam sebulan gula darah naik menjadi 517 red ur (+ + +) sehingga saya tidak melanjutkan konsumsi.
Ditengah keputusasaan, saya mendapat saran untuk mengkonsumsi kefir bening. Minggu ke-1, pengelihatan kabur tinggal 50%, impotensi membaik, nyeri di tubuh dan rasa tebal di telapak kaki berkurang. Lalu diakhir bulan, gula darah yang semula 517 menjadi 182 red ur. Semua komplikasi sembuh, berat badan menjadi 51 kg.
Bulan berikutnya saya tetap menkonsumsi kefir bening dengan volume sama. Tetapi karena melihat hasil yang menggembirakan, saya memberanikan mengkonsumsi lebih dan bekerja lebih banyak. Hasilnya 152 red ur dan berat badan menjadi 61 kg.
Saya bersyukur karena segala keluhan benar-benar hilang. Menyadari penyembuhan diabetes sangat sulit, selanjutnya saya tetap tidak ragu mengkonsumsi kefir untuk perawatan. Pengalaman saya ini merupakan penyembuhan alami tanpa efek samping.
Di bulan-bulan berikutnya, saya takut control gula darah karena khawatir naik (meski tanpa keluhan) dan berat badan saya naik lagi menjadi 65 kg. Akhirnya saya memberanikan diri mengecek gula darah dan ternyata gula darah saya stabil diangka 120 red ur. Semua data hasil pemeriksaan laboratorium ada pada Redaksi (Intisari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar